Daun Berguguran

/*

Sabtu, 26 Januari 2013

Belajar Memahami Apeture & Diafragma Kamera

Dalam pemahaman mengenai fotografi, ada banyak sisi atau isitilah yang harus dipahami. Dan salah satu yang sangat populer adalah aperture. Lalu apakah aperture itu?
Aperture adalah besarnya bukaan dari lubang diafragma pada lensa kamera. Lubang diafragma inilah yang mengatur jumlah banyaknya cahaya yang akan masuk ke dalam kamera. Secara awam, aperture seperti pupil pada bola mata yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata.

Secara bentuk fisik, aperture lensa tersusun dari beberapa lempeng besi tipis. Besi tipis ini biasanya disebut dengan ‘blade’. Susunan besi tipis ini membentuk sebuah lubang yang dapat diatur besar kecilnya.

—Aperture atau Lubang Diafragma Pada Lensa

Besaran aperture digambarkan dengan angka yang disebut f number atau f stop. Contoh besaran f stop adalah f/1,8 atau f/16. Besaran f stop tentu saja berbeda pada setiap kamera digital atau lensa kamera. Namun secara umum besaran f stop ini dapat dirubah sesuai keinginan kita. Tentu saja tergantung dengan kondisi pencahayaan pada objek yang akan difoto.


Aperture juga berpengaruh pada ruang tajam sebuah foto. Aperture yang sempit akan membuat ruang tajam lebih luas daripada aperture yang lebar. Hal ini akan coba saya tulis di lain kesempatan.

—Penggunaan Aperture dan Perbedaan DoF (Ruang Tajam)

Hal yang menjadi perhatian bagi saya ketika mempelajari aperture (dan masih belajar hingga sekarang), penulisan f stop adalah berbanding terbalik dengan aperture. Aperture besar digambarkan dengan f stop yang kecil, sedangkan aperture sempit digambarkan dengan f stop besar. Misal kita akan mengambil gambar pemandangan dan membutuhkan aperture sempit, maka f yang digunakan adalah f/11 atau f/16.


Secara prinsip, pengaturan aperture sangat bergantung dengan keadaan cahaya. Jika cahaya terang benderang, maka kita membutuhkan aperture yang sempit (f number yang besar). Namun jika keadaan agak redup dan kurang cahaya, maka aperture lebar yang dibutuhkan.


Tetapi hal tersebut tidaklah mutlak. Untuk menciptakan sebuah foto dengan pencahayaan yang tepat, atau perfect exposure, maka kita harus memperhatikan aspek lainnya. Dan hal itu adalah ISO, dan shutter speed/kecepatan rana.

Sumber : http://www.lensagaul.com/memahami-aperture-dan-diafragma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar